“Jika kamu marah dalam keadaan berdiri, duduklah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan duduk, berbaringlah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan berbaring, segera bangkit dan ambil air wudu untuk bersuci dan lakukan shalat sunah dua rakaat.”, begitu sabda Sang Rasul Mulia, Muhammad. Maka jelas sudah sebebarnya bahwa perasaan, pikiran dan tubuh merupakan satu kesatuan yang membentuk jiwa. Maka saat suatu jiwa dengan suatu emosinya sedang tampil, cara termudah untuk mengubahnya adalah dengan mengubah aspek fisiologisnya. Tentunya dengan kesadaran diri, bahwa AKU yang Sejati atau orisinal adalah kholifah bagi aku-akuKu yang lain. Sesungguhnya semua peristiwa dan gerak semesta, bahkan diri kita sendiri pun hanyalah ilusi belaka saat kita hadapkan pada Kesadaran Sejati. ————— Betapa sulit menghadirkan sebuah peristiwa yang bermuatan emosi negatif, saat kepala mendongak ke atas, pandangan ke depan dan bibir menyunggingkan sebuah senyuman
Jika Marah….
Diterbitkan oleh bagusayah
Saya terlahir di sebuah desa di Jawa Timur, masa kecilku saya lewati di desa asalku, baru setelah STM aku sekolah di kabupaten tetangga, jaraknya 20 KM dari desaku. Setiap hari aku ke sekolah STM naik sepeda pancal bersama teman teman. Berangkat pagi pulang siang atau berangkat siang pulang malam. S1 ku saya tempuh di Malang. Alhamdulillah sebelum wisuda aku sudah di terima bekerja di salah satu perusahaan otomotif terbesar di indonesia di daerah purwakarta jabar. Saya pernah bekerja di Coal Fire power plant di purwakarta juga. Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan di bidang tambang di daerah kalimantan. Lihat semua pos dari bagusayah
Telah Terbit